Kuliner Jepang - Stop Kebiasaan Campur Wasabi & Kecap, Kalau Nggak Mau Hal Ini Terjadi
Wasabi & kecap asin Jepang.
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat makan sushi atau sashimi, kebiasaan orang Indonesia merupakan menaruh wasabi pada wadah berisi shoyu atau kecap asin spesial Jepang.
Kemudian wasabi diaduk-campurkan dan kocok sampai tercampur dengan kecap.
Apakah foodies termasuk yg mempunyai kebiasaan seperti itu?
Dikutip dari situs Jepang, RocketNews24, usahakan jangan campur wasabi dan kecap spesial Jepang.
1. Rasa kecap jadi rusak
Apabila foodies makan sushi dan sashimi pada restoran Jepang kelas atas, kecap asin spesial Jepang yang disediakan umumnya berkualitas tinggi.
Koki akan menentukan kecap berkualitas baik & memastikan campuran antara seluruh bahan telah sempurna.
Dengan menambah wasabi ke kecap, rasa kecap berkualitas bisa rusak.
Terlebih lagi, hal ini misalnya nir menghargai profesi koki yg telah memastikan holistik pengalaman terbaik ketika menikmati sushi.
2. Rasa wasabi sanggup rusak
Berbeda menggunakan jaringan kedai sushi pada Indonesia, biasanya restoran sushi kelas atas pada Jepang menyediakan wasabi segar.
Jadi tamu bukan tersaji pasta wasabi botolan, melainkan parutan wasabi segar.
Dengan mencampur wasabi segar ke kecap asin, bisa membuat rasa anggun segar menurut wasabi bisa hilang.
Selain itu, hal ini dipandang tidak menghormati profesi koki sushi yg memastikan agar tamu mendapatkan rasa wasabi yg sesungguhnya.
Selain itu, poly jua koki yg mengkreasikan pasta wasabi sebagai bentuk seni tersendiri.
Misalnya wasabi yg dibuat seperti daun.
Tidak terdapat salahnya menghargai kerja seni dari para koki tadi.
3. Tidak tampak latif
Budaya Jepang sangat menghargai estetika.
Bahkan makanan pun disajikan seelok mungkin.
Sushi & sashimi dibentuk sedemikian rupa agar tampak menarik.
Dengan mencampur wasabi yang berwarna hijau menggunakan kecap berwarna cokelat kehitaman, hasilnya merupakan campuran rona yg tidak kentara.
Tentu tampak tidak anggun.
Wasabi & kecap asin Jepang.
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat makan sushi atau sashimi, kebiasaan orang Indonesia merupakan menaruh wasabi pada wadah berisi shoyu atau kecap asin spesial Jepang.
Kemudian wasabi diaduk-campurkan dan kocok sampai tercampur dengan kecap.
Apakah foodies termasuk yg mempunyai kebiasaan seperti itu?
Dikutip dari situs Jepang, RocketNews24, usahakan jangan campur wasabi dan kecap spesial Jepang.
1. Rasa kecap jadi rusak
Apabila foodies makan sushi dan sashimi pada restoran Jepang kelas atas, kecap asin spesial Jepang yang disediakan umumnya berkualitas tinggi.
Koki akan menentukan kecap berkualitas baik & memastikan campuran antara seluruh bahan telah sempurna.
Dengan menambah wasabi ke kecap, rasa kecap berkualitas bisa rusak.
Terlebih lagi, hal ini misalnya nir menghargai profesi koki yg telah memastikan holistik pengalaman terbaik ketika menikmati sushi.
2. Rasa wasabi sanggup rusak
Berbeda menggunakan jaringan kedai sushi pada Indonesia, biasanya restoran sushi kelas atas pada Jepang menyediakan wasabi segar.
Jadi tamu bukan tersaji pasta wasabi botolan, melainkan parutan wasabi segar.
Dengan mencampur wasabi segar ke kecap asin, bisa membuat rasa anggun segar menurut wasabi bisa hilang.
Selain itu, hal ini dipandang tidak menghormati profesi koki sushi yg memastikan agar tamu mendapatkan rasa wasabi yg sesungguhnya.
Selain itu, poly jua koki yg mengkreasikan pasta wasabi sebagai bentuk seni tersendiri.
Misalnya wasabi yg dibuat seperti daun.
Tidak terdapat salahnya menghargai kerja seni dari para koki tadi.
3. Tidak tampak latif
Budaya Jepang sangat menghargai estetika.
Bahkan makanan pun disajikan seelok mungkin.
Sushi & sashimi dibentuk sedemikian rupa agar tampak menarik.
Dengan mencampur wasabi yang berwarna hijau menggunakan kecap berwarna cokelat kehitaman, hasilnya merupakan campuran rona yg tidak kentara.
Tentu tampak tidak anggun.